TUGAS:
Makalah sosiologi DOSEN: Dr. Syahruddin saleh, M. kes



NAMA :
H A E R U D D I N
PROGRAM :
Pendidikan jasmani dan olahraga
PENDIDIKAN
JASMANI DAN OLAHRAGA
P A S C A S
A R J A N A
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Rabb alam semesta atas
segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penilis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan judul “ OLAHRAGA DAN KARAKTER ” Serta tidak lupa kita panjatkan.
Shalawat dan taslim kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW dan Kepada
keluarga, para sahabatnya dan kepada kita selaku ummatnya
Makalah
ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Matrikulasi khusus tahun akademik
2013/2014. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
turut memberikan dorongan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat
dan diterima oleh semua pihak. Oleh karena itu, saran dan keritik yang
membangun penulis harapkan dari para pembaca, Demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar, 3 Juli 2013
DAFTAR ISI
Halaman
Judul………………………………………..…………………………..
Kata
Pengantar……………………………………………………………………
Daftar
Isi………………………………………………………………………….
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang………………………………………………………….....
B. Rumusan Masalah …………………………………………………..........
C. Tujuan …………………………………………………………………….
BAB
II PEMBAHASAN
A. Definisi
Olahraga ………………………………………………………….
B. Definisi
Karakter …………………………………………………………..
C. Strategi
pembentukan karakter …………………………………………….
D. Pengembangan
olahraga di Indonesia ……………………………………..
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Rabb alam semesta atas
segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penilis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan judul “ OLAHRAGA DAN KARAKTER ” Serta tidak lupa kita panjatkan.
Shalawat dan taslim kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW dan Kepada
keluarga, para sahabatnya dan kepada kita selaku ummatnya
Makalah
ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Matrikulasi khusus tahun akademik
2013/2014. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
turut memberikan dorongan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat
dan diterima oleh semua pihak. Oleh karena itu, saran dan keritik yang
membangun penulis harapkan dari para pembaca, Demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar,
3 Juli 2013
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi masa depan. Melalui pendidikan
maka mental dan karakter dapat terbangun. Hal tersebut seiring dengan pepatah
dalam dunia olahraga, “Men Sana in
Corpora Sanno” yaitu didalam tubuh yang kuat akan terdapat jiwa yang sehat
pula. Falsafah tersebut menggambarkan bahwa dalam rangka peningkatan kualitas
hidup baik secara batiniah dan kualitas kerja jasmaniah, pencapaian sehat bugar
sangat dibutuhkan. Dalam situasi tersebut, olahraga merupakan media pendidikan
yang seharusnya dan selayaknya menjadi pilar keselarasan serta keseimbangan
hidup sehat dan harmonis. Olahraga merupakan pilar penting karena jiwa fairplay,
sportivitas, team work, dan nasionalisme dapat dibangun melalui
olahraga. Melalui aktivitas olahraga kita banyak mendapatkan hal-hal yang
positif. Olahraga bukan sekedar kegiatan yang berorientasi kepada faktor fisik
belaka, olahraga juga dapat melatih sikap dan mental kita.
Pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan salah satunya
melalui olahraga. Dengan olahraga kita bisa kembangkan karakter bangsa,
sportivitas sekaligus merekatkan persatuan bangsa. Atas dasar tersebut, semua
komponen bangsa harus memberikan andil dalam memajukan olahraga nasional.
Menurut Irwan Prayitno (2008), secara normatif dan sebagaimana telah hampir
dapat diterima oleh umumnya kita sekalian, pembentukan karakter bangsa merupakan
hal yang amat penting bagi generasi muda dan bahkan menentukan nasib bangsa
dimasa yang akan datang.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapat
meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri dan dapat
membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas dan kreatif.
B.
Rumusan
masalah
1. Menjelaskan
tentang definisi olahraga !
2. Menjelaskan
tentang definisi karakter !
3. Menjelaskan
tentang strategi pembentukan karakter !
4. Menjelaskan
tentang pengembangan olahraga di indonesia !
C.
Tujuan
pembuatan makalah
1. Untuk
mengetahui definisi olahraga !
2. Untuk
mengetahui definisi karakter !
3. Untuk
mengetahui bagaimana strategi pembentukan karakter !
4. Untuk
mengetahui bagaimana pengembangan olahraga di Indonesia !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi olahraga
Makna
olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh
satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s
New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam
aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti
berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah
proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong
mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang
sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan,
perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut
Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport.
Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain;
a. Terpisah dari rutinitas,
b. Bebas,
c. Tidak produktif,
d. Menggunakan peraturan yang tidak baku.
Ruang
lingkup pada games mempunyai karakteristik;
a. ada kompetisi,
b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik,
strategi, kesempatan.
Sedangkan ruang lingkup
sport; permainan yang dilembagakan.
Tujuan utama olahraga bukanlah pembangunan fisik saja melainkan
juga pembangunan mental dan spiritual. Olahraga (Lama) ialah merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan atas pilihan sendiri yang bermaksud menguatkan diri
baik phisik maupun psychis tanpa mengharapkan suatu hasil materiil tetapi
mengharapkan kenaikan prestasi. Olahraga (baru) ialah membentuk manusia
Indonesia Pancasila yang fisik kuat-sehat berprestasi tinggi, yang memiliki
kemampuan mental dan ketrampilan kerja yang kritis kreatif dan sejahtera. Jadi
Olahraga ialah suatu usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan
membina kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah pada tiap manusia. Lebih tegas
dikatakan bahwa olahraga untuk mempertahankan existensi kemanusiaan dan untuk
melakukan cita-cita hidup bangsa. Olahraga merupakan pembentukan fisik dan mental.
B.
Definisi karakter
Karakter atau watak merupakan perpaduan dari segala tabiat
manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi “tanda” khusus untuk membedakan
antara satu orang dengan orang lainnya. Dalam bahasa Yunani, Charasein (karakter)
berarti mengukir corak yang tetap dan tidak terhapuskan. Sedangkan Barnadib
(1988) mengartikan watak dalam arti psikologis dan etis, yaitu menunjukkan
sifat memiliki pendirian yang teguh, baik, terpuji, dan dapat dipercaya.
Berwatak berarti memiliki prinsip dalam arti moral.
Pembangunan karakter adalah usaha paling penting yang pernah
diberikan kepada manusia. Pembangunan karakter adalah tujuan luar biasa dari
sistem pendidikan yang benar. Pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan,
menyusun harga diri yang kukuh-kuat, pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan
dan batas kemampuannya, mempunyai kehormatan diri. Undang Undang No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 mengamanatkan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Ada beberapa karakter manusia menurut motivasinya:
1.
Achievement Motivation
Manusia yang memiliki karakter dengan motivasi seperti ini
selalu berusaha untuk mendapat prestasi yang terbaik. Ciri-cirinya adalah
mengurung diri di kamar untuk selalu belajar serta kurang peka terhadap
lingkungan.
2.
Popularity Motivation
Manusia dengan karakter seperti ini selalu mengutamakan
hubungan sosial, rela meninggalkan kepentingan pribadinya untuk urusan pertemanan.
Cirinya adalah pada umumnya menghabiskan waktu berjam-jam demi membina hubungan
sosial yang baik.
3.
Power Motivation
Manusia dengan karakter ini cenderung bersifat pemimpin,
selalu ingin lebih pandai, kuat, dan berkuasa.
Pembentukan
karakter-karakter tesebut dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Cattel menyebutkan bahwa sepertiga kepribadian manusia dipengaruhi oleh faktor
genetik, sedangkan dua pertiga sisanya dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan
memiliki pengaruh yang signifikan pada kepribadian manusia. Anak dilahirkan
melalui asal-usul genetik yang baik dan akan berinteraksi dengan lingkungan
saat tumbuh dan berkembang. Jika anak tersebut tumbuh dan berkembang dalam
lingkungan yang kurang mendukung, maka potensi yang dimiliki pun tidak akan
berkembang dengan baik. Hal tesebut seiring dengan pendapat E.Fromm bahwa
karakter manusia dapat mengalami perubahan. Pernyataan tersebut dibuat untuk
menolak sebuah syair, “Sesungguhnya pohon yang jelek, jelek pulalah sifatnya,
walau ia tumbuh di taman surga”. Dengan demikian, watak atau karakter dapat
dibentuk melalui pendidikan yang didapatkan oleh manusia melalui lingkungan
dari luar dirinya.
C.
Strategi
pembetukan karakter
Untuk menumbuhkan watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa perlu menggunakan
strategi sehingga terbentuk karakter yang idealis.
Menurut Anifral Hendri (2008), ada beberapa strategi dalam
pembentukan karakter, antara lain:
1. Keteladanan;
Memiliki Integritas Tinggi serta Memiliki Kompetensi:
Pedagogik,
kepribadian, sosial, dan professional.
2. Pembiasaan
3. Penanaman
kedisiplinan
4. Menciptakan
suasana yang konduksif.
5. Integrasi
dan internalisasi.
6. Meletakkan
landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan
jasmani.
7. Membangun
landasan kepribadian yang kuat, sikap cintai damai, sikap sosial dan toleransi
dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan agama.
8. Menumbuhkan
kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas ajar dalam pendidikan
jasmani.
9. Mengembangkan
keterampilan untuk melakukan aktivitas jasmani dan olahraga, serta memahami
alasan-alasan yang melandasi gerak dan kinerja.
10. Menumbuhkan
kecerdasan emosi dan penghargaan terhadap hak-hak asasi orang lain melalui
pengamalan fairplay dan sportivitas.
11. Menumbuhkan
self-esteem sebagai landasan kepribadian melalui pengembangan kesadaran
terhadap kemampuan dan pengendalian gerak tubuh.
12. Mengembangkan
keterampilan dan kebiasaan untuk melindungi keselamatan diri sendiri dan
keselamatan orang lain.
13. Menumbuhkan
cara pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani dan pola hidup sehat.
14. Menumbuhkan
kebiasaan dan kemampuan untuk berpartisipasi aktif secara teratur dalam
aktivitas fisik dan memahami manfaat dari keterlibatannya.
15. Menumbuhkan
kebiasaan untuk memanfaatkan dan mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani
yang bersifat rekreatif.
Sedangkan menurut Stefan Sikone (2006), dalam melaksanakan
pembentukan karakter, generasi muda memiliki 3 peran penting yaitu:
1. Sebagai
pembangun kembali karakter bangsa (charater builder).
Peran generasi muda adalah membangun kembali karakter positif
bangsa. Hal ini tentunya sangat berat, namun esensinya adalah adanya kemauan
keras dan komitmen dari generasi muda untuk menjunjung nilai-nilai moral diatas
kepentingan-kepentingan sesaat sekaligus upaya kolektif untuk
menginternalisasikannya.
2. Sebagai
pemberdaya karakter (character enabler).
Generasi muda dituntut untuk mengambil peran sebagai
pemberdaya karakter. Bentuk praktisnya adalah kemauan dan hasrat yang kuat dari
generasi muda untuk menjadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang
positif.
3. Sebagai
perekayasa karakter (character engineer).
Peran yang terakhir ini menuntut generasi muda untuk terus
melakukan pembelajaran. Harus diakui bahwa pengembangan karakter positif bangsa
bagaimanaupun juga menuntut adanya modifikasi dan rekayasa yang tepat
disesuaikan dengan perkembangan jaman. Dalam hal ini peran generasi muda sangat
diharapkan oleh bangsa, karena ditangan merekalah proses pembelajaran dapat berlangsung
dalam kondisi yang paling produktif.
D.
Pengembangan Olahraga di Indonesia
Berdasarkan UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional (SKN), olahraga dibagi menjadi tiga pilar, yaiitu Olahraga Pendidikan,
Olahraga Prestasi, dan Olahraga Rekreasi.
1. Olahraga
Pendidikan (Education Sport)
Olahraga pendidikan adalah olahraga yang diselenggarakan
sebagai bagian dari proses pendidikan.
2. Olahraga
Rekreasi (Sport for All)
Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dapat dilaksanakan
oleh setiap orang, satuan pendidikan, perkumpulan, maupun organisasi olahraga.
3. Olahraga
Prestasi (Competitive Sport)
Olahraga prestasi adalah olahraga yang orientasinya pada
pencapaian prestasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembangunan
karakter adalah usaha paling penting yang pernah diberikan kepada manusia.
Pembangunan karakter adalah tujuan luar biasa dari sistem pendidikan yang
benar. Pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan, menyusun harga diri
yang kukuh-kuat, pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan dan batas
kemampuannya, mempunyai kehormatan diri. Undang Undang No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 mengamanatkan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
B.
Saran
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari taraf kesempurnaan. Olehnya itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca dan dosen mata
kuliah olahraga dan karakter sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah kami selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca khususnya rekan-rekan yang berkecimpung dalam bidang olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Richard Tinning, et., al,
(2001) Becoming a physical education teacher, Australia: Printice hall.
Sutan Zanti dan Syahniar Syahrun,
(1993) Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Dirjeb Pend. Tinggi.
Giriwijoyo,H.Y.S.S. dan
Komariyah,L (2007): Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga
Pendidikan, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan
Indonesia, 2007.
Ikhwanuddin Syarif (ed). (2001) Pendidikan
untuk Masyarakat Indonesia baru, 70 tahun Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed.
Jakarta: Grasindo, 2001.
Kumpulan artikel peranan olahraga
dalam pembentukan karakter 2010
www. Wepedia.Com
diakses pada tanggal 3 juli 2013
www. Google.co.id/blogspot.com
diakses pada tanggal 3 juli 2013
http://www.unm.ac.id diakses pada tanggal 4 juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar