Kamis, 19 Mei 2016

Makalah Sosiologi(Olahraga dan karakter)




TUGAS:  Makalah sosiologi                                                      DOSEN:  Dr. Syahruddin saleh, M. kes
OLAHRAGA DAN KARAKTER
                                                             OLEH

NAMA                  :  H A E R U D D I N
PROGRAM       :  Pendidikan jasmani dan olahraga


PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
P A S C A S A R J A N A
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
 2013


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Rabb alam semesta atas segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penilis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “ OLAHRAGA DAN KARAKTERSerta tidak lupa kita panjatkan. Shalawat dan taslim kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW dan Kepada keluarga, para sahabatnya dan kepada kita selaku ummatnya
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Matrikulasi khusus tahun akademik 2013/2014. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut memberikan dorongan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat  bermanfaat dan diterima oleh semua pihak. Oleh karena itu, saran dan keritik yang membangun penulis harapkan dari para pembaca, Demi kesempurnaan makalah ini.



Makassar,  3 Juli 2013

DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………..…………………………..  
Kata Pengantar……………………………………………………………………  
Daftar Isi………………………………………………………………………….   
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang………………………………………………………….....
B.   Rumusan Masalah …………………………………………………..........   
C.   Tujuan  …………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A.    Definisi Olahraga ………………………………………………………….
B.     Definisi Karakter …………………………………………………………..
C.     Strategi pembentukan karakter …………………………………………….
D.    Pengembangan olahraga di Indonesia ……………………………………..







KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Rabb alam semesta atas segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penilis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “ OLAHRAGA DAN KARAKTERSerta tidak lupa kita panjatkan. Shalawat dan taslim kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW dan Kepada keluarga, para sahabatnya dan kepada kita selaku ummatnya
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Matrikulasi khusus tahun akademik 2013/2014. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut memberikan dorongan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat  bermanfaat dan diterima oleh semua pihak. Oleh karena itu, saran dan keritik yang membangun penulis harapkan dari para pembaca, Demi kesempurnaan makalah ini.





     Makassar,  3 Juli 2013
                                                                                                                       
     Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi masa depan. Melalui pendidikan maka mental dan karakter dapat terbangun. Hal tersebut seiring dengan pepatah dalam dunia olahraga, “Men Sana in Corpora Sanno” yaitu didalam tubuh yang kuat akan terdapat jiwa yang sehat pula. Falsafah tersebut menggambarkan bahwa dalam rangka peningkatan kualitas hidup baik secara batiniah dan kualitas kerja jasmaniah, pencapaian sehat bugar sangat dibutuhkan. Dalam situasi tersebut, olahraga merupakan media pendidikan yang seharusnya dan selayaknya menjadi pilar keselarasan serta keseimbangan hidup sehat dan harmonis. Olahraga merupakan pilar penting karena jiwa fairplay, sportivitas, team work, dan nasionalisme dapat dibangun melalui olahraga. Melalui aktivitas olahraga kita banyak mendapatkan hal-hal yang positif. Olahraga bukan sekedar kegiatan yang berorientasi kepada faktor fisik belaka, olahraga juga dapat melatih sikap dan mental kita.
Pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan salah satunya melalui olahraga. Dengan olahraga kita bisa kembangkan karakter bangsa, sportivitas sekaligus merekatkan persatuan bangsa. Atas dasar tersebut, semua komponen bangsa harus memberikan andil dalam memajukan olahraga nasional. Menurut Irwan Prayitno (2008), secara normatif dan sebagaimana telah hampir dapat diterima oleh umumnya kita sekalian, pembentukan karakter bangsa merupakan hal yang amat penting bagi generasi muda dan bahkan menentukan nasib bangsa dimasa yang akan datang.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri dan dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas dan kreatif.

B.     Rumusan masalah
1.      Menjelaskan tentang definisi olahraga !
2.      Menjelaskan tentang definisi karakter !
3.      Menjelaskan tentang strategi pembentukan karakter !
4.      Menjelaskan tentang pengembangan olahraga di indonesia !

C.    Tujuan pembuatan makalah
1.      Untuk mengetahui definisi olahraga !
2.      Untuk mengetahui definisi karakter !
3.      Untuk mengetahui bagaimana strategi pembentukan karakter !
4.      Untuk mengetahui bagaimana pengembangan olahraga di Indonesia !

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi olahraga
          Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980)  yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).
          Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain;
a. Terpisah dari rutinitas,
b. Bebas,
c. Tidak produktif,
d. Menggunakan peraturan yang tidak baku.
Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik;  
a. ada kompetisi,
b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan.
Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
Tujuan utama olahraga bukanlah pembangunan fisik saja melainkan juga pembangunan mental dan spiritual. Olahraga (Lama) ialah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan atas pilihan sendiri yang bermaksud menguatkan diri baik phisik maupun psychis tanpa mengharapkan suatu hasil materiil tetapi mengharapkan kenaikan prestasi. Olahraga (baru) ialah membentuk manusia Indonesia Pancasila yang fisik kuat-sehat berprestasi tinggi, yang memiliki kemampuan mental dan ketrampilan kerja yang kritis kreatif dan sejahtera. Jadi Olahraga ialah suatu usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah pada tiap manusia. Lebih tegas dikatakan bahwa olahraga untuk mempertahankan existensi kemanusiaan dan untuk melakukan cita-cita hidup bangsa. Olahraga merupakan pembentukan fisik dan mental.
B.     Definisi karakter
Karakter atau watak merupakan perpaduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi “tanda” khusus untuk membedakan antara satu orang dengan orang lainnya. Dalam bahasa Yunani, Charasein (karakter) berarti mengukir corak yang tetap dan tidak terhapuskan. Sedangkan Barnadib (1988) mengartikan watak dalam arti psikologis dan etis, yaitu menunjukkan sifat memiliki pendirian yang teguh, baik, terpuji, dan dapat dipercaya. Berwatak berarti memiliki prinsip dalam arti moral.
Pembangunan karakter adalah usaha paling penting yang pernah diberikan kepada manusia. Pembangunan karakter adalah tujuan luar biasa dari sistem pendidikan yang benar. Pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan, menyusun harga diri yang kukuh-kuat, pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan dan batas kemampuannya, mempunyai kehormatan diri. Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Ada beberapa karakter manusia menurut motivasinya:
1.      Achievement Motivation
Manusia yang memiliki karakter dengan motivasi seperti ini selalu berusaha untuk mendapat prestasi yang terbaik. Ciri-cirinya adalah mengurung diri di kamar untuk selalu belajar serta kurang peka terhadap lingkungan.
2.      Popularity Motivation
Manusia dengan karakter seperti ini selalu mengutamakan hubungan sosial, rela meninggalkan kepentingan pribadinya untuk urusan pertemanan. Cirinya adalah pada umumnya menghabiskan waktu berjam-jam demi membina hubungan sosial yang baik.
3.      Power Motivation
Manusia dengan karakter ini cenderung bersifat pemimpin, selalu ingin lebih pandai, kuat, dan berkuasa.

 Pembentukan karakter-karakter tesebut dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Cattel menyebutkan bahwa sepertiga kepribadian manusia dipengaruhi oleh faktor genetik, sedangkan dua pertiga sisanya dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan pada kepribadian manusia. Anak dilahirkan melalui asal-usul genetik yang baik dan akan berinteraksi dengan lingkungan saat tumbuh dan berkembang. Jika anak tersebut tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang kurang mendukung, maka potensi yang dimiliki pun tidak akan berkembang dengan baik. Hal tesebut seiring dengan pendapat E.Fromm bahwa karakter manusia dapat mengalami perubahan. Pernyataan tersebut dibuat untuk menolak sebuah syair, “Sesungguhnya pohon yang jelek, jelek pulalah sifatnya, walau ia tumbuh di taman surga”. Dengan demikian, watak atau karakter dapat dibentuk melalui pendidikan yang didapatkan oleh manusia melalui lingkungan dari luar dirinya.
C.          Strategi pembetukan karakter
Untuk menumbuhkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa perlu menggunakan strategi sehingga terbentuk karakter yang idealis.
Menurut Anifral Hendri (2008), ada beberapa strategi dalam pembentukan karakter, antara lain:
1.      Keteladanan; Memiliki Integritas Tinggi serta Memiliki Kompetensi:
Pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional.
2.      Pembiasaan
3.      Penanaman kedisiplinan
4.      Menciptakan suasana yang konduksif.
5.      Integrasi dan internalisasi.
6.      Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.
7.      Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cintai damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan agama.
8.      Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas ajar dalam pendidikan jasmani.
9.      Mengembangkan keterampilan untuk melakukan aktivitas jasmani dan olahraga, serta memahami alasan-alasan yang melandasi gerak dan kinerja.
10.  Menumbuhkan kecerdasan emosi dan penghargaan terhadap hak-hak asasi orang lain melalui pengamalan fairplay dan sportivitas.
11.  Menumbuhkan self-esteem sebagai landasan kepribadian melalui pengembangan kesadaran terhadap kemampuan dan pengendalian gerak tubuh.
12.  Mengembangkan keterampilan dan kebiasaan untuk melindungi keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain.
13.  Menumbuhkan cara pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani dan pola hidup sehat.
14.  Menumbuhkan kebiasaan dan kemampuan untuk berpartisipasi aktif secara teratur dalam aktivitas fisik dan memahami manfaat dari keterlibatannya.
15.  Menumbuhkan kebiasaan untuk memanfaatkan dan mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.
Sedangkan menurut Stefan Sikone (2006), dalam melaksanakan pembentukan karakter, generasi muda memiliki 3 peran penting yaitu:
1.      Sebagai pembangun kembali karakter bangsa (charater builder).
Peran generasi muda adalah membangun kembali karakter positif bangsa. Hal ini tentunya sangat berat, namun esensinya adalah adanya kemauan keras dan komitmen dari generasi muda untuk menjunjung nilai-nilai moral diatas kepentingan-kepentingan sesaat sekaligus upaya kolektif untuk menginternalisasikannya.
2.      Sebagai pemberdaya karakter (character enabler).
Generasi muda dituntut untuk mengambil peran sebagai pemberdaya karakter. Bentuk praktisnya adalah kemauan dan hasrat yang kuat dari generasi muda untuk menjadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang positif.
3.      Sebagai perekayasa karakter (character engineer).
Peran yang terakhir ini menuntut generasi muda untuk terus melakukan pembelajaran. Harus diakui bahwa pengembangan karakter positif bangsa bagaimanaupun juga menuntut adanya modifikasi dan rekayasa yang tepat disesuaikan dengan perkembangan jaman. Dalam hal ini peran generasi muda sangat diharapkan oleh bangsa, karena ditangan merekalah proses pembelajaran dapat berlangsung dalam kondisi yang paling produktif.

D.          Pengembangan Olahraga di Indonesia
Berdasarkan UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN), olahraga dibagi menjadi tiga pilar, yaiitu Olahraga Pendidikan, Olahraga Prestasi, dan Olahraga Rekreasi.

1.      Olahraga Pendidikan (Education Sport)
Olahraga pendidikan adalah olahraga yang diselenggarakan sebagai bagian dari proses pendidikan.
2.      Olahraga Rekreasi (Sport for All)
Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dapat dilaksanakan oleh setiap orang, satuan pendidikan, perkumpulan, maupun organisasi olahraga.
3.      Olahraga Prestasi (Competitive Sport)
Olahraga prestasi adalah olahraga yang orientasinya pada pencapaian prestasi.












                    BAB III
PENUTUP


A.           Kesimpulan
Pembangunan karakter adalah usaha paling penting yang pernah diberikan kepada manusia. Pembangunan karakter adalah tujuan luar biasa dari sistem pendidikan yang benar. Pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan, menyusun harga diri yang kukuh-kuat, pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan dan batas kemampuannya, mempunyai kehormatan diri. Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
B.            Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari taraf kesempurnaan. Olehnya itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca dan dosen mata kuliah olahraga dan karakter sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah kami selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya rekan-rekan yang berkecimpung dalam bidang olahraga.





                                             















DAFTAR PUSTAKA
Richard Tinning, et., al, (2001) Becoming a physical education teacher, Australia: Printice hall.

Sutan Zanti dan Syahniar Syahrun, (1993) Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Dirjeb Pend. Tinggi.

Giriwijoyo,H.Y.S.S. dan Komariyah,L (2007): Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidikan, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, 2007.

Ikhwanuddin Syarif (ed). (2001) Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia baru, 70 tahun Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed. Jakarta: Grasindo, 2001.
Kumpulan artikel peranan olahraga dalam pembentukan karakter 2010

www. Wepedia.Com diakses pada tanggal 3 juli 2013
www. Google.co.id/blogspot.com diakses pada tanggal 3 juli 2013
http://www.unm.ac.id diakses pada tanggal 4 juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar